News

Perusahaan Jepang Audiensi Bersama Gubernur Syamsuar, Ini Pembahasannya

PUSARAN.CO– Humanity and Nature, salah satu perusahaan logistik di Jepang penyedia tenaga listrik biomassa dari karnel atau cangkang sawit melakukan audiensi bersama Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar di Kantor Bappedalitbang Provinsi Riau, Rabu (24/5/2023).

Gubernur Syamsuar menjelaskan bahwa perusahaan tersebut tertarik untuk bekerjasama dengan Provinsi Riau dalam hal pemanfaatan abu limbah karnel/cangkang kelapa sawit atau resedu industri. Abu tersebut kata Gubri, bisa dimanfaatkan untuk membuat pupuk.

Namun, abu tersebut belum diolah sehingga membutuhkan prosedur yang panjang untuk akhirnya mendapatkan izin kerjasama di Indonesia, apalagi Indonesia tidak membenarkan untuk menerima ekspor limbah apapun.

“Jadi abu inikan belum diolah, sehingga kita tidak bisa langsung mengiyakan, ini harus izin dulu dengan Kementerian LHK, Kementerian Perkebunan, dan Kementerian Pertanian,” jelasnya.

Sebagai negara yang memanfaatkan kernel untuk pembangkit tenaga listrik, Jepang membutuhkan Indonesia untuk menampung ataupun mengolah limbah abu yang dihasilkan, sehingga perusahaan Humanuty and Nature berkunjung ke Riau untuk berdiskusi lebih lanjut dengan Gubernur Syamsuar.

Dalam diskusi tersebut, Gubernur Syamsuar meminta perusahaan Humanity and Nature Jepang menunjukkan manfaat abu cangkang kelapa sawit (setelah dilakukan penelitian), atau setidaknya ada produk yang dibawa ke Indonesia sehingga yang datang bukanlah berbentuk limbah dan nantinya meminta izin kerjasama dari negara Indonesia juga mudah.

“Alangkah baiknya ditunjukkan kepada kita tentang penelitiannya yang menunjukkan manfaat abu tersebut, atau dalam bentuk produk. Sehingga yang dikirim ke Indonesia bukan limbah lagi, karena Indonesia melarang ekspor limbah apapun,” terang Syamsuar.

Menurut Gubri, Riau pun mempunyai isu yang sama, yakni memiliki limbah cangkang kelapa sawit, mengingat Riau memiliki sawit terluas di Indonesia.

“Jadi kita sama-sama memiliki cangkang kelapa sawit, kalau ini dimanfaatkan untuk pupuk kenapa tidak cangkang dari Riau saja yang dipergunakan atau diteliliti. Namun kami meminta pihak Jepang untuk kembali melakukan penelitian dan Riau juga melakukan penelitian, nanti hasilnya kita cocokkan. Jika ternyata bagus (produk Jepang) kenapa tidak kita coba,” Gubri menuturkan.

(RLS)

Related Posts

Leave Comment