PUSARAN.CO – Gubernur Riau (Gubri), Syamsuar sampaikan dukungannya terhadap pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (CCGT) di Bengkalis.
Nilai investasi pembangunan PLTS dan sebesar Rp35 Triliun dari Calypte Holding yang berpusat di Singapura.
Orang nomor satu di Provinsi Riau ini sampaikan investasi energi terbarukan di Bengkalis bisa dimanfaatkan untuk kepentingan Pembangkit Listrik Negara (PLN) termasuk kepentingan swasta.
“Rencana ini akan dibangun di Bengkalis dengan lahan kurang lebih 2.000 hektare. Mereka akan membangun energi terbarukan yang bersumber dari tenaga matahari,” ucap Syamsuar, saat memimpin rapat pembahasan rencana Pembangunan PLTS dan CCGT, Selasa (6/6/2023) di Kantor Gubernur Riau.
Dalam perencanaan, lanjut Gubri, pembangunannya akan membutuhkan anggaran Rp35 Triliun.
“Pengerjaannya dimulai tahun ini dan ditargetkan selesai pada tahun 2027, dan saat ini sedang mempersiapkan perencanaan,” jelasnya.
Lebih lanjut disampaikan, pembangunan PLTS ini mendapatkan dukungan penuh dari Bupati Bengkalis, pihak PLN, dan ATR BPN Riau.
“Program ini bukan hanya untuk kepentingan Singapura yang juga akan memanfaatkannya, tapi termasuk juga kepentingan Indonesia dan juga Riau,” terangnya.
Orang nomor satu di Provinsi Riau ini menegaskan akan mendukung pembangunan PLTS dan CCGT yang menurutnya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
“PLTS ini adalah proyek besar, dan nantiya akan membutuhkan banyak tenaga kerja, sekaligus akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi, jadi kita siap mendukung,” tegasnya.
Pihak Calypte Holding, Iskandar menerangkan telah dilakukan survei di beberapa lokasi di wilayah Bengkalis, juga telah dilakukan pengukuran dan penilaian terhadap kondisi lahan di Bengkalis.
“Penilaian terhadap kondisi lahan tersebut hasilnya cukup bagus, kondisinya cukup bagus secara radiasi dan kontur lahan. Sehingga bisa melanjutkan tahap selanjutnya, yaitu pelaksanaan prastudi kelayakan,” katanya.
“Direncanakan akan dimulai pada minggu ke 2 bulan Juni, dan diakhir bulan Juni telah selesai dengan studi kelayakannya dan akan dilanjutkan dengan proses administrasi untuk perizinan ditingkat daerah maupun ditingkat pusat nantinya,” imbuhnya.
Lebih lanjut disampaikan, Pembangkit Listrik Tenaga Surya dan CCGT di Pulau Bengkalis akan selesai Desember 2027.
“Jadi harapannya pembangkit baru di Bengkalis akan dapat beroperasi di Januari 2028 nantinya,” ujarnya.
“Dengan kapasitas 1.000 megawatt dan 500 megawatt CCGT akan mampu menjadi tulang punggung baru bagi pulau sumatera khususnya,” lanjutnya.
Proyek ini, lanjutnya, akan menampung sebanyak 5.000 tenaga kerja. “Kita akan merekrut anak-anak lulusan SMK ataupun anak tahun terakhir SMK yang akan kita lakukan training dan pendidikan oleh expert dari partner kita yaitu CGNE yang berpusat di China dan merupakan BUMN terbesar ke empat di China saat ini,” tandasnya.
(RLS)