PUSARAN.CO– Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) menggandeng Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Riau menggelar kegiatan Palm Oil Edutalk, di Hotel Aryaduta Pekanbaru, Senin (26/6/2023).
Kegiatan ini mengupas tuntas soal mitos dan fakta tentang kelapa sawit.
Isu sawit sangat menarik diperbincangkan, tidak hanya di kalangan pengusaha sawit dan pemerintah, juga masuk ke ranah pelajar. Oleh sebab itu, kegiatan Palm Oil Edutalk ini menjadi bagian dari edukasi dan sosialisasi ke pelajar, khususnya milenial tentang fakta dan manfaat sawit bagi perekonomian dan konsumsi bahkan kosmetik di Indonesia dan belahan dunia lainnya.
Selain itu, kelapa sawit masih sering mendapat persepsi negatif di kalangan masyarakat. Stigma ini secara terstruktur juga menyasar generasi muda dan peserta didik di sekolah.
Kepala Divisi Perusahaan Badan Pengelolaan Dana Perusahaan Kelapa Sawit (BPDPKS), Achmad Maulizal Sutawijaya mengatakan pelajar harus paham tentang sawit yang kaya manfaat.
“Pelajar diharapkan tidak termakan isu negatif yang menyebut sawit berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan,” kata Achmad.
Oleh sebab itu, pihaknya berharap kegiatan ini bisa berjalan dengan baik, terutama bagaimana dapat menambahkan informasi sawit ke dalam bahan ajar karena sekarang pendidikan di daerah-daerah diberikan kebebasan untuk memasukkan bahan aja dalam kurikulum merdeka.
“Nah ini kami harapkan seperti yang disampaikan Pak Kadis tadi informasi mengenai manfaat dari kelapa sawit, termasuk bagaimana dukungan seluruh pihak untuk mensosialisasikan sawit ini,” harapnya.
Mewakili Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar, Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau Zul Fadli berharap kegiatan ini dapat memberikan kemajuan di sektor perkebunan.
“Kami juga berharap melalui kegiatan ini dapat memperbaiki subsektor perkebunan di Provinsi Riau tercinta ini khususnya bagaimana tentang image kelapa sawit di mata generasi muda,” harap Zul Fadli.
Kelapa sawit merupakan komoditas yang memberikan devisa bagi negara sekaligus memberikan dorongan besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional juga PDRB yang tentu akan membuat kesejahteraan masyarakat menjadi lebih baik.
Untuk itu, ia berharap para guru dan siswa dapat memanfaatkan momentum ini untuk mengetahui secara mendalam mengenai fakta objektif kelapa sawit.
Sementara itu, Ketua Pengurus PGRI Provinsi Riau, Muhammad Syafi’i menyatakan, bahwa intelektual guru itu diperlukan, karena guru mempunyai titik sektor membangun branch image atau pola pikir.
“Pola pikir inilah yang membuat BPDBKS berkolaborasi dengan PGRI, untuk membangun sebuah brand watch atau image building-nya bahwa kita mempunyai peran untuk memperkuat sektor perkebunan terutama di Sawit. Karena, sektor perkebunan kuat maka kesejahteraan juga makin kuat,” tandas Syafi’i.(RLS)